Monday, September 1, 2014

PENGAMATAN KACANG HIJAU

Mengamati Struktur Akar Batang Monokotil dan Dikotil pada Tumbuhan (Praktikum Biologi) Tujuan: 1. mengamati dan mengenali struktur akar, batang dan daun 2. mengenali nama-nama struktur penyusun akar, batang dan daun 3. menunjukkan letak jaringan epidermis, dan jaringan pengangkut pada akar, batang dan daun 4. Membedakan secara anatomi bentuk akar dikotil dengan monokotil dan batang dikotil dengan monokotil 5. mengamati dan mengenali jaringan meristem Alat dan bahan 1. akar dan batang tumbuhan jagung muda (ditanam dari biji selama 2 minggu) 2. akar dan batang tumbuhan kacang hijau muda (ditanam dari biji selama 2 minggu) 3. kaca objek dan penutup 4. pinset 5. pipet tetes 6. silet 7. petridish Cara kerja: 1. mengamati akar dikotil dengan monokotil ambil bagian pangkal dari akar jagung, iris tipis secara melintangletakkan irisan tipis dan transparan potongan akar jagung di atas kaca benda yang telah diberi setetes air dan tutup dengan kaca penutupamati dibawah mikroskop dengan perbesaran okuler 12,5 dan objektif 0,25gambar hasil pengamatan di tabel hasil pengamatanulangi langkah yang sama untuk akar tanaman kacang hijau 2. Mengamati batang dikotil dan monokotil ambil bagian pangkal dari batang jagung, iris tipis secara melintangletakkan irisan tipis dan transparan potongan batang jagung di atas kaca benda yang telah diberi setetes air dan tutup dengan kaca penutupamati dibawah mikroskop dengan perbesaran okuler 12,5 dan objektif 0,25gambar hasil pengamatan di tabel hasil pengamatanulangi langkah yang sama untuk batang tanaman kacang hijau 3. Mengamati daun ambil daun adam hawa, iris secara melintang hingga mendapatkan irisan yang tipis dan transparanletakkan irisan tipis daun adam hawa di atas kaca benda, tutup dengan kaca penutupamati dibawah mikroskop dengan pembesaran okuler 12,5 dan objektif 0,25gambar hasil pengamatan di tabel hasil pengamatan 4. Mengamati jaringan meristem akar bawang ambil ujung akar bawangletakkan di atas kaca benda yang telah di tetesi airtutup dengan kaca penutup dan tekan secara perlahan dengan menggunakan pulpen hingga akar bawang menjadi agak pipihamati dibawah mikroskop dengan perbesaran okuler 12,5 dan objektif 0,25gambarkan hasil pengamatanmu di tabel hasil pengamatan Tabel hasil pengamatan
Pertanyaan 1. Apakah terdapat perbedaan antara bentuk akar jagung dengan akar kacang hijau? Ya terdapat perbedaan. Susunan jaringan pengangkut pada akar jagung (monokotil) tersebar sedangkan pada akar kacang hijau (dikotil) teratur. Jaringan Akar kacang hijau (Dikotil) Akar jagung (monokotil) Xilem Berbentuk bintang di pusat, tersusun radial/ membentuk jari-jari bersama dengan floem Berdekatan dengan floem Floem Di antara jari-jari yang dibentuk oleh xilem, dipisahkan oleh kambium Berdekatan dengan xilem, tidak dipisahkan oleh kambium 2. Dimanakah letak jaringan parenkima di dalam organ akar dan batang? Batang : diantara jaringan epidermis dan empulurAkar : terletak pada korteks dan empulur akar 3. Apakah terdapat perbedaan antara bentuk batang jagung dengan batang kacang hijau? Ya terdapat perbedaan. Susunan berkas pengangkut pada batang kacang hijau teratur, sedangkan pada batang jagung tersebar. Batang kacang hijau (Dikotil) Batang Akar jagung (monokotil) Disebelah dalam epidermis terdapat korteks dan stele Disebelah dalam epidermis terdapat meristem dasar yang pembagiannya belum begitu jelas Berkas pembuluh terletak di bagian dalam perisikel, memiliki kambium Berkas pembuluh tersebar pada meristem dasar, dilindungi sarung berkas pengangkut, tidak memiliki kambium 4. Bagaimanakah letak jaringan pengangkut pada batang kacang hijau dengan batang jagung? Pada batang jagung (monokotil) letak xylem berdampingan dengan floem (berselang-seling). pada batang kacang hijau (dikotil) xylem terletak disebelah dalam kambium dan floem sebelah luar kambium. 5. Apakah yang dimaksud dengan mesofil daun? Apa jenis jaringan yang membentuk mesofil daun? Jaringan dasar pengisi daun/daging daun yang terletak diantara epidermis atas dan epidermis bawah.Jaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan spons (bunga karang). 6. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini! Tumbuhan memiliki tiga organ penyusun tubuh yaitu akar, batang, dan daun. Pada organ akar dan batang ada perbedaan letak berkas pengangkut (letak xylem dan floem) pada tumbuhan dikotil dan monokotil. Mesofil Daun merupakan daging daun yang terletak diantara epidermis atas dan bawah yang terbentuk dari jaringan palisade dan jaringan spons

DONGENG FABEL

                                                           Kupu Kupu Berhati Mulia

Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi kemana-mana.
"Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?"
Sang semut membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi, sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, genangan lumpur terdapat dimana-mana. lumpur yang licin membuat semut tergelincir dan jatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan lumpur itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan.
"Tolong, bantu aku! aku mau tenggelam, tolong...tolong...!"
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
"Semut, peganglah erat-erat ranting itu! nanti aku akan mengangkat ranting itu." Lalu,  sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterimakasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu,  kupu-kupu berkata kepada semut. "Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,"kata si kupu-kupu.
Ternyata, kepompong yang dulu diejek sudah menyelamatkan dirinya.
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua mahluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu

GLB & GLBB

GLB & GLBB
  • Hukum 1 Newton
    Hukum Newton ini berbunyi "Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol,maka benda yang mula2 diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan"
    Sehingga rumus bisa kita tuliskan sebagai berikut:
    Contohnya:
Contoh:
- Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak.
- Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat.
  • Hukum 2 Newton
    Bunyi hukum ke-2 Newton adalah “Perceoatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan masa benda"
    Dan persamaannya adalah:
    Penerapan hukum 2 newton ini adalah Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya dan berbading terbalik dengan massa mobil tersebut.
Hukum 3 Newton
Untuk hukum ke 3 Neton ini berbunyi "Jika benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua akan mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan"
Contohnya: Mendorong mobil, gaya tarik menarik magnet. Gaya gravitasi

Kelajuan rata-rata : jarak total / waktu total
Dalam SI, satuan kelajuan adalah meter per sekon (m/s), atau bisa juga dengan feet per sekon (ft/s). Satuan lain yang sering digunakan adalah mil/jam (mi/j). Secara internasional satuan yang lebih dikenal adalah km per jam (km/j). Misalnya, dalam suatu gerak telah menempuh sejauh 200 km dalam waktu 5 jam, kelajuan rata-rata dalam gerak tersebut dapat ditentukan dengan (200 km)/(5 j) = 40 km/j. Pada dasarnya, kelajuan rata-rata hanya sekedar nilai yang tidak menceritakan tentang rincian perjalanan dalam gerak tersebut. Kita dapat saja bergerak dengan kelajuan tetap 40 km/j selama 5 jam, atau bisa juga lebih cepat dari nilai itu, atau bisa saja lebih lambat atau bahkan berhenti pada waktu yang lain.
Perpindahan didefenisikan sebagai perubahan kedudukan suatu benda karena terjadinya perubahan waktu. Penting untuk diketahui, perpindahan hanya bergantung pada kedudukan awal dan kedudukan akhir dari benda, dan tidak bergantung pada lintasan gerak yang ditempuh oleh benda tersebut. Sebagai contoh, suatu benda sedang berpindah dari kedudukan awalnya Xa menuju kedudukan Xb, maka perpindahan yang dilakukan oleh benda tersebut dapat kita rumuskan:
Perpindahan:  kedudukan akhir - kedudukan awal = Xb - Xa
Konsep kecepatan hampir sama dengan konsep kelajuan, kecuali keduanya berbeda dalam satu hal. Letak perbedaannya adalah konsep kecepatan mencakup juga arah gerakan benda. Dari segi satuan, keduanya memiliki satuan yang sama, yakni m/s. Kecepatan dapat didefinisikan sebagai laju perubahan posisi dari benda yang bergerak. Selain itu, dikenal juga konsep kecepatan rata-rata, yaitu perbandingan antara perpindahan sebuah benda dan selang waktunya. Dalam persamaan matematis, kecepatan rata-rata dapat dituliskan:
Kecepatan rata-rata = (Xb - Xa) / (tb - ta)
Ketahui bahwa, nilai dari perpindahan dan kecepatan rata-rata dapat saja postif atau negatif, bergantung dari apakah Xb lebih besar atau lebih kecil dari Xa. Perbedaan tanda (postif-negatif) tersebut menyatakan arah gerak dari benda apakah ke kanan (postif) atau mengarah ke kiri (negatif).

Gerak Lurus Beraturan (GLB) & Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
GLB
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatannya selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan. Misalnya sebuah mobil bergerak lurus ke arah timur dengan kelajuan konstan 10 m/s. Ini berarti mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 10 meter setiap sekon. Karena kelajuannya konstan maka setelah 2 sekon, mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 20 meter, setelah 3 sekon mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 30 meter… dan seterusnya…   bandingkan dengan gambar di samping. Perhatikan besar dan arah panah. Panjang panah mewakili besar kecepatan alias kelajuan, sedangkan arah panah mewakili arah kecepatan. Arah kecepatan mobil = arah perpindahan mobil = arah gerak mobil.
Perhatikan bahwa ketika dikatakan kecepatan, maka yang dimaksudkan adalah kecepatan sesaat. Demikian juga sebaliknya, ketika dikatakan kecepatan sesaat, maka yang dimaksudkan adalah kecepatan.
Ketika sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan, kecepatan benda sama dengan kecepatan rata-rata. Kok bisa ya ? yupz.   Dalam gerak lurus beraturan (GLB) kecepatan benda selalu konstan. Kecepatan konstan berarti besar kecepatan (besar kecepatan = kelajuan) dan arah kecepatan selalu konstan. Besar kecepatan atau kelajuan benda konstan atau selalu sama setiap saat karenanya besar kecepatan atau kelajuan pasti sama dengan besar kecepatan rata-rata.
Contoh GLB
Grafik Gerak Lurus Beraturan
Grafik sangat membantu kita dalam menafsirkan suatu hal dengan mudah dan cepat. Untuk memudahkan kita menemukan hubungan antara Kecepatan, perpindahan dan waktu tempuh maka akan sangat membantu jika digambarkan grafik hubungan ketiga komponen tersebut.
Grafik Kecepatan terhadap Waktu (v-t)
perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) di atas
Besar kecepatan benda pada grafik di atas adalah 3 m/s. 1, 2, 3 dstnya adalah waktu tempuh (satuannya detik). Amati bahwa walaupun waktu berubah dari 1 detik sampai 5, besar kecepatan benda selalu sama (ditandai oleh garis lurus).
Bagaimana kita mengetahui besar perpindahan benda melalui grafik di atas ? luas daerah yang diarsir pada grafik di atas sama dengan besar perpindahan yang ditempuh benda. Jadi, untuk mengetahui besarnya perpindahan, hitung saja luas daerah yang diarsir. Tentu saja satuan perpindahan adalah satuan panjang, bukan satuan luas.
Dari grafik di atas, v = 5 m/s, sedangkan t = 3 s. Dengan demikian, besar perpindahan yang ditempuh benda = (5 m/s x 3 s) = 15 m. Cara lain menghitung besar perpindahan  adalah menggunakan persamaan GLB. s = v t = 5 m/s x 3 s = 15 m.
Persamaan GLB yang kita gunakan untuk menghitung besar perpindahan di atas berlaku jika gerakan benda memenuhi grafik tersebut. Pada grafik terlihat bahwa pada saat t = 0 s, maka v = 0. Artinya, pada mulanya benda diam, baru kemudian bergerak dengan kecepatan sebesar 5 m/s. Padahal dapat saja terjadi bahwa saat awal kita amati benda sudah dalam keadaan bergerak, sehingga benda telah memiliki posisi awal s0. Untuk itu lebih memahami hal ini, pelajari grafik di bawah ini.
GLBB
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap saat. Walaupun besar percepatan suatu benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu benda selalu konstan tetapibesar percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan.
Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak pada lintasan lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah gerakan benda konstan = arah gerakan benda tidak berubah = benda bergerak lurus.Besar percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah secara konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelajuan benda berkurang secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai perlambatan konstan. Untuk gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan digunakan ketika arah kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan digunakan ketika arah kecepatan dan percepatan berlawanan.
Misalnya mula-mula mobil diam. Setelah 1 detik, mobil bergerak dengan kelajuan 2 m/s. Setelah 2 detik mobil bergerak dengan kelajuan 4 m/s. Setelah 3 detik mobil bergerak dengan kelajuan 6 m/s. Setelah 4 detik mobil bergerak dengan kelajuan 8 m/s. Dan seterusnya… Tampak bahwa setiap detik kelajuan mobil bertambah 2 m/s. Kita bisa mengatakan bahwa mobil mengalami percepatan konstan sebesar 2 m/s per sekon = 2 m/s2.
Contoh 2 : Besar perlambatan konstan (kelajuan benda berkurang secara konstan)
Misalnya mula-mula benda bergerak dengan kelajuan 10 km/jam. Setelah 1 detik, benda bergerak dengan kelajuan 8 km/jam. Setelah 2 detik benda bergerak dengan kelajuan 6 km/jam. Setelah 3 detik benda bergerak dengan kelajuan 4 km/jam. Setelah 4 detik benda bergerak dengan kelajuan 2 km/jam. Setelah 5 detik benda berhenti. Tampak bahwa setiap detik kelajuan benda berkurang 2 km/jam. Kita bisa mengatakan bahwa benda mengalami perlambatan konstan sebesar 2 km/jam per sekon.
Perhatikan bahwa ketika dikatakan percepatan, maka yang dimaksudkan adalah percepatan sesaat. Demikian juga sebaliknya, ketika dikatakan percepatan sesaat, maka yang dimaksudkan adalah percepatan. Nah, dalam gerak lurus berubah beraturan (GLBB), percepatan benda selalu konstan setiap saat, karenanya percepatan benda sama dengan percepatan rata-ratanya. Jadibesar percepatan = besar percepatan rata-rata. Demikian juga, arah percepatan = arah percepatan rata-rata.
Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit ditemukan benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan, di mana perubahan kecepatannya terjadi secara teratur, baik ketika hendak bergerak dari keadaan diam maupun ketika hendak berhenti. walaupun demikian, banyak situasi praktis terjadi ketika percepatan konstan/tetap atau mendekati konstan, yaitu jika percepatan tidak berubah terhadap waktu (ingat bahwa yang dimaksudkan di sini adalah percepatan tetap, bukan kecepatan).
Contoh GLBB
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a= -).
Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II (S F = m . a).
vt = v0 + a.t
vt2 = v02 + 2 a S
S = v0 t + 1/2 a t2
vt = kecepatan sesaat benda
v0 = kecepatan awal benda
S = jarak yang ditempuh benda
f(t) = fungsi dari waktu t
V = ds/dt = f (t)
a = dv/dt = tetap

Syarat : Jika dua benda bergerak dan saling bertemu maka jarak yang ditempuh kedua benda adalah sama.