Wednesday, November 6, 2013



Klasifikasi Zat
A. Unsur, Senyawa dan Campuran
Jika kita memanaskan gula pasir setengah sendok makan di tas lampu bunsen,
maka gula akan mencair . Cairan ini akan terasa manis karena sifat gula terasa manis.
Akan tetapi, jika pembakaran kita lanjutkan, gula akan menjadi gosong. Wujudnya
berubah menjadi hitam seperti arang dan rasanya menjadi pahit. Sifat gula yang rasanya
manis, telah berubah menjadi pahit. Arang yang pahit, tidaklah berwarna putih seperti
gula pasir, bukanlah gula lagi. Zat yang berwarna hitam tersebut adalah karbon, salah satu
unsure diantara 90-an unsure alam yang ada. Lambang unsure karbon adalah C.
Jika pembakaran karbon tersebut kita lanjutkan . Ternyata karbon tidaklah
berubah lagi menjadi unsure yang lain. Unsur tidaklah dapat diuraikan menjadi unsure
yang lain atau menjadi apapun dengan reaksi kimia biasa. Dalam ilustrasi di atas, gula
merupakan suatu senyawa, sedangkan karbon merupakan suatu unsur. Senyawa adalah
zat tunggal yang dapat diuraukan lagi menjadi dua jenis atau lebih zat yang lebih
sederhana. Selama sebuah senyawa masih mempertahankan eksistansinya sebagi sebuah
senyawa, maka senyawa ini masih mempunyai sifat yang sama. Gula yang dilarutkan ke
dalam air, bahkan jika diberi warna sekalipun, masih mempunyai sifat yang manis.
Artinya, masih tetap menjadi gula
1. Unsur
Unsur adalah materi yang paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat yang lebih sederhana melalui suatu reaksi kimia biasa. Unsur merupakan
suatu zat murni yang tersusun atas atom yang sejenis . Atom adalah bagian terkecil
dari suatu unsure yang masih mempunyai sifat sama seperti unsure tersebut.
Secara kimia unsure dapat terdiri atas satu atau lebih beberapa atom penyusunnya.
Sebagian unsure terdiri atas satu partikel saja, disebut sebgai unsure tunggal.
Beberapa jenis unsure lain yang terdiri dari beberapa partikel atom atau lebih dari
satu atom sejenis disebut sebagai molekul unsure.
 Tabel berikut ini memuat beberapa contoh unsure dengan jumlah atom
pembentuknya.
Tabel 5.1 Beberapa nama unsure dan jumlah atom pembentuknya
No Nama Unsur Lambang Unsur Jumlah atom dalam satu
molekul unsure
Rumus
molekul
1. Hidrogen H 2 H2
2. OKsigen O 2 O2
3. Nitrogen N 2 N2
4. Klorin Cl 2 Cl2
5. Bromin Br 2 Br2
6. Iodin I 2 I2
7. Flourin F 2 F2
8. Fosforus P 4 P4
9. Sulfur S 8 S8
10. Karbon C 1 C
11. Resi Fe 1 Fe
12. Natrium Na 1 Na
13. Helium He 1 He
14. Litium Li 1 Li
15. Kalsium Ca 1 Ca
Unsur-unsur nomor 1 hingga 7 pada tabel mempunyai partikel 2 atom setiap
unsurnya. Oleh karena itu, molekul unsur- unsur ini disebut molekul diatomic.
Molekul unsure fosfor dan belerang disebut molekul poliatomik karena molekul
unsurnya terdiri dari banyak atom. Unsur-unsur selain yang kedua jenis ini, termasuk
jenis logam dengan satu atom.
B. Senyawa dan Campuran
Apakah yang dimaksud dengan senyawa ? dan Apakah yang dimaksud dengan
campuran? Perhatikanlah contoh berikut. Gula merupakan suatu contoh senyawa. Air juga merupakan salah satu contoh senyawa. Gula dicampu dengan air merupakan
suatu contoh campuran. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan senyawa atau
campuran simak uraian berikut.
1. Senyawa
Senyawa tergolong zat murni karena setiap senyawa mampu mempertahankan
susunannya sebagai senyawa tertentu di dalam sebuah campuran. Setiap senyawa yang
dicampur dengan senyawa lain akan mempunyai sifat yang sama dengan senyawa
yang semula selama tidak terjadi reaksi kimia. Sebagai contoh adalah senyawa gula
dan air. Jika gula dicampurkan ke dalam air, dan sifat gula tetap sama seperti sebelum
kedua zat tersebut dicampurkan. Air masih memiliki sifat yang membasahi, sedangkan
gula masih memiliki sifat yang manis.
Senayawa air terdiri dari dua jenis, yaitu dua buah atom hydrogen dan sebuah
atom oksigen dalam setiap molekul air. Oleh karena itu, rumus molekul air adalah
H2O.
Gambar 1. Salah satu contoh molekul
Glukosa dalah sebuah senyawa gula sederhana, mempunyai tiga jenis unsur
pembentuk yaitu 6 atom karbon, 12 atom hydrogen dan 6 atom oksigen untuk setiap
molekul glukosa. Oleh karena itu, rumus molekul glikosa adalah C6H12O6.
 Perbandingan unsur-unsur dalam setiap molekul senayawa ini bersifat tetap. Jika
air tidak lagi tersusun atas H2O, misalnya menjadi H2O2 maka H2O2 itu bukan lagi
bersifat air, melainkan manjadi obat kumur. Demikien pada glukosa, akan tetap
bersifat sebgai glukosa apabila rumus molekulnya masih tetap C6H12O6. Pada senyawa sifat-sifat unsur penyusunanya tidak tampak lagi. Sifat gas hydrogen yang mudah
terbakar tidak ada lagi dalam glukosa.
 Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian senyawa adalah zat murni, yang terdiri
atas dua unsur atau lebih dengan perbandingan tetentu melalui reaksi kimia. Oleh
karene itu, jika kita ingin membuat suatu senyawa, diperlukan sekurang-kurangnya
dua unsur yang harus dicampurkan, dan juga harus terjadi suatu reaksi kimia. Psada
umumnya sifat dari suatu senyawa berbeda dari unsur-unsur pembentuknya.
2. Campuran
Dua unsur atau lebih yang bercampur dan tidak menyebabkan terjadinya reaksi
kimia disebut campuran. Dalam campuran, perbandingan senyawa-senyawa yang
dicampurka adalah sifatnya tidak menentu. Misalnya, air gula ada yang manis, ada
yang sedang, ada pula yang kurang manis. Hal tersebut tergantung dari perbandingan
antara gula dan air.
Campuran dari banyak senyawa terkadang menyebabkan hasil campuran yang
berbeda-beda wujudnya. Ada campuran yang sifatnya begitu halus sehingga sifatnya
sehingga kita sulit untuk memisahkannya lagi. Campuran ada dua jenis: Campuran
homogen, campuran heterogen, dan koloid.
a. Campuran homogen
Campuran homogen disebit juga larutan. Gula dalam air merupakan
larutan. Gula sebagai pelarut, sedangkan air sebagai zat pelarut. Pada larutan, zat
terlarut mempunyai ukuran yang lebih kecil sehingga jika larutan didiamkan
beberapa saat maka tidak akan terjadi endapann. Disebut larutan homogen karena
zat terlarut tersebut merata dalam campuran. Campuran ho
b. Campuran hererogen
Berbeda dengan campuran homogen, campuran heterogen jika dibiarka
maka akan menimbulkan endapan. Contoh campuran hereogen adalah air lumpur. Mula-mula air lumpur seperti larutan. Akan tetapi, jika dibiarkan beberapa saat ,
lumpur mengendap di dasar bejana, sedangkan di atasnya terdapat air bening.
Campuran yang seperti ini dapat dipisahkan kembali melalui penyaringan karena
partikel pelarutnya relative lebih besar. Campuran yang heterogen ini sering juga
disebut sebagi suspensi.
C. Koloid
Suatu campuran yang zat terlarutnya lebih kecil jika dibandingkan dengan
suspensi , tetapi lebih besar jika dibandingkan dengan larutan maka disebut koloid.
Koloid terlihat homogen, tetapi sebenarnya antarkompponen koloid masih dapat
dibedakan dengan menggunakan mikroskop ultra. Contoh koloid adalah campuran air
susu, santan, agar-agar, cat dan air sabun. Partikel terlarut pada campuran koloid tidak
dapat dipisahkan dengan menggunakan alat penyaring karena diameter pertikenya antara
10-7 hingga 10-9 m.
D. Lambang Atom
Jumlah seluruh atom yang ada di alam hingga kini adalah tidak kurang dari 117
unsur. Dari unsure-unsur tersebut , 92 di antaranya adalah alami. Jumlah unsure ini akan
terus bertambah dengan penemuan unsur-unsur yang baru.
Pada mulanya orang menggunakan gambar sebagai lambing atom. Akan tetapi,
karena makin banyaknya unsur yang diberikan maka lambing atom yang berupa gambar
tidaklah lagi digunakan. Orang lebih mudah mengingat sebuah atom dengan lambing
atom yang berupa huruf.
Lambang atom biasanya diambil dari huruf pertama suatu atom atau unsure yang
ditulis dengan huruf capital. Oleh karena ada beberapa nama atom yang diawali dengan
huruf yang sama , maka beberapa lambing atom menggunakan dua huruf yang diambil
dari huruf kedua atau ketiga dan dituliskan dengan huruf kecil. Contohnya adalah
Aluminium ditulis Al, Barium ditulis Ba.
Para ahli berupaya untuk lebih mudah mengelompokkan unsure-unsur yang tersedia di
alam. Oleh karena itu, disusunlah suatu tabel periodik unsur dan struktur atom  Tabel periodik unsur-unsur
Golongan → 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

No comments:

Post a Comment